ilustrasi gambar: pekanbaru.tribunnews.com
Oleh: MHD. Zakiul Fikri
Seharusnya masalah sampah yang sedang mengusik aktifitas Kota Pekanbaru diselesaikan secara bersama-sama. Tak kala pemerintah berusaha memperbaiki sistem managerial sampah yang mungkin sedang tersendat dengan pihak-pihak terkait, pun masyarakat juga harusnya membentuk paguyuban-paguyuban atau komunitas-komunitas seperti; pecinta lingkungan, pecinta kebersihan, dan hal-hal lain yang bertujuan untuk melibatkan anggota masyarakat supaya ikut serta dalam menjaga kebersihan di Kota Pekanbaru.Persoalan sampah di Kota Pekanbaru tampaknya tak kunjung terselesaikan dengan baik. Hal ini tentunya akan berdampak pada banyak pihak, baik di pihak masyarakat maupun di pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru. Bagi masyarakat keberadaan sampah yang menghiasi Kota Bertuah atau Kota Madani tentu sangat mengganggu kenyamanan dalam berakifitas. Aroma sampah yang ada dimana-mana bak bangkai yang berbau busuk. Disamping itu, keberadaan sampah-sampah dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan masyarakat. Bagi Pemkot Pekanbaru, banyaknya sampah yang tidak terurus menjadi gambaran bagi masyarakat bahwa pemerintah gagal melakukan managerial yang baik terhadap persoalan sampah di Ibu Kota Provinsi tersebut.
Melihat
fenomena managerial sampah di Kota Pekanbaru yang masih kurang
menghasilkan, maka wajar apabila kemudian banyak pihak yang merindukan
kepemimpinan Wali Kota di era Herman Abdullah. Pada era kepemimpinan beliau,
persoalan sampah merupakan hal yang terselesaikan dengan baik di mata
masyarakat. Hal ini dibuktikan dimana Kota Bertuah kala itu berhasil meraih 7
(tujuh) kali penghargaan Adipura dari Pemerintah Republik Indonesia. Demikianlah
hipotesa yang menjadi opini di tengah masyarakat Kota Pekanbaru belakangan ini,
membandingkan kebijakan-kebijakan pemerintah era sebelumnya dengan pemerintah
yang saat ini mengemban amanah tampak lazim dilakukan masyarakat.
Dibalik
‘lalainya’ pemerintah, terkadang masyarakatpun cenderung reaksioner dalam
menyikapi berbagai persoalan terkait sampah tersebut, dan bahkan sifat
reaksioner itu pun dilakukan oleh beberapa kalangan akademisi, terutama
mahasiswa. Namun, sudah sepatutnyakah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
masyarakat sejauh ini dalam menyikapi kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah dalam upaya mengentaskan persoalan sampah?
Mengingat
sekarang merupakan momentum di pengujung syawwal, bulan kemenangan bagi umat
muslim, maka sebaiknya bagi semua pihak, baik masyarakat maupun pemerintah,
untuk merefleksikan diri dan merenungkan fenomena sampah yang sedang terjadi. Di
kalangan umat muslim sendiri terdapat sebuah ungkapan yang mengatakan “Kebersihan
adalah bagian dari iman”, ungkapan ini tentunya menggambarkan bahwa betapa
Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin sangat memperhatikan persoalan
kebersihan. Dalam hadis pun dijelaskan bahwa, “Sesungguhnya Allah Ta’alah
itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia menyukai kebersihan.
Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan, Dia menyukai kedermawanan.
Maka karenanya bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu.” (H.R. at-Tirmizi no.
2723). Hadis nabi ini menggambarkan bahwa kedudukan kebersihan di sisi Allah
begitu mulia sehingga sungguh celaka apabila hambanya tidak mau menjaga
kebersihan dengan baik.
Tumpukan
sampah yang menghiasi Kota Pekanbaru belakangan ini tentunya menyimpan banyak
hikmah. Hikmah tersebut salah satunya berupa terjadinya kerusakan lingkungan
yang berdampak pada terganggunya aktifitas kehidupan sehari-hari. Hal ini
merupakan pelajaran bagi semua pihak. Jika kita mengacu pada kitab suci
al-Qur’an sebagai hudan lil muttaqin, di dalamnya terdapat sebuah firman
Allah yang mengatakan, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan
sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
benar).” (Q.S. ar-Rum [30] : 41).
Dari
ayat di atas nyatalah bahwa peristiwa sampah yang sedang booming terjadi
di Kota Pekanbaru pada dasarnya merupakan akibat dari ulah tangan manusia itu
sendiri. Dengan demikian, seharusnya masyarakat tidak hanya menuntut perbaikan
kebijakan dari pemerintah terkait solusi terhadap problem sampah saat ini.
Namun, masyarakat pun juga harus menggalakkan kesadaran bagi sesama masyarakat
lain untuk tidak melakukan pembuangan sampah dengan sembarangan.
Terkadang
lucu, keinginan yang diharapkan masyarakat terhadap pemerintah sering kontradiktif
dengan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh beberapa masyarakat sendiri.
Masyarakat ingin pemerintah segera mengentaskan masalah sampah di satu sisi,
tapi di sisi lainnya masyarakat masih ‘suka’ melakukan tindakan pembuangan
sampah dengan sembarangan. Karena itu, wajar apabila masalah sampah di Kota
Pekanbaru tak kunjung bisa terselesaikan.
Seharusnya
masalah sampah yang sedang mengusik aktifitas Kota Pekanbaru diselesaikan
secara bersama-sama. Tak kala pemerintah berusaha memperbaiki sistem managerial
sampah yang mungkin sedang tersendat dengan pihak-pihak terkait, pun
masyarakat juga harusnya membentuk paguyuban-paguyuban atau komunitas-komunitas
seperti; pecinta lingkungan, pecinta kebersihan, dan hal-hal lain yang
bertujuan untuk melibatkan anggota masyarakat supaya ikut serta dalam menjaga
kebersihan di Kota Pekanbaru. Andai saudah ada perkumpulan sejenis pecinta
lingkungan yang dibentuk atas dasar kesadaran masyarakat, maka tinggal
diefektifkan dengan agenda-agenda yang terprogram dengan baik.
Dengan
adanya wadah bagi masyarakat supaya ambil bagian dalam mewujudkan kembali dan
menjaga kebersihan Kota Pekanbaru diharapkan nantinya mampu merekontruksi nilai
yang telah menjadi kebiasaan di tengah masyarakat. Rekonstruksi nilai yang
dimaksud ialah buang sampah sembarang bukan lagi menjadi kebiasaan yang
dilakukan masyarakat, tapi kebiasaan masyarakat telah berubah menjadi buang
sampah dengan tertib pada tempat yang sudah seharusnya.
Untuk
membuat lingkungan kota kembali menjadi bersih tidak bisa hanya dengan menunggu
pemerintah mengeluarkan kebijakan. Akantetapi, masyarakat pun juga bertindak
untuk mewujudkan kebersihan tersebut. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah bukanlah obat penawar yang sesungguhnya dalam mengobati penyakit
sampah yang sedang menyerang Kota Pekanbaru belakangan ini. Masyarakat harusnya
juga sadar bahwa tidak mungkin terus menunggu keajaiban datang dari kebijakan
pemerintah. Karena pemerintah bukanlah pesulap yang bisa mengubah keadaan hanya
dalam sekali mata berkedip.
Perubahan
yang diimpikan kalangan masyarakat dan bahkan mungkin juga diimpikan pemerintah
saat ini tidak akan pernah terwujud jika masing-masing pribadi tidak mau melakukan
perubahan tersebut. Pernyataan ini sejalan pula dengan yang dituliskan dalam
firman Allah Ta’alah, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu
kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (Q.S. ar-Ra’d
[13] : 11).
Harapanya,
di akhir bulan syawwal ini kita mampu merefleksikan diri dan merenungkan posisi
yang seharusnya kita ambil dalam menanggapi persoalan sampah yang sedang
terjadi di Kota Pekanbaru. Menuntut pemerintah agar segera mengentaskan problem
sampah dengan tindakan kita yang masih cenderung melakukan pembuangan sampah di
sembarangan tempat sungguh jauh dari nilai-nilai kebijaksanaan dan tentunya hal
ini jauh di luar keinginan yang kita harapkan selaku masyarakat. Kita seolah
mengutuk tumpukan sampah yang ada dimana-mana, dengan cara ikut melakukan
pembuangan sampah di sembarangan tempat. Padahal, dalam Islam, Allah tidak
menyukai orang yang hanya mengkritik realita yang terjadi dengan mengatakan apa
yang seharusnya tapi tidak ada tindakan yang dilakukan atas perkataanya itu.
Sebagaimana firman Allah, “Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu
mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (itu) sangatlah dibenci di sisi
Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Q.S. as-Saff
[61] : 2-3). Oleh karena itu, hendaknya bersama-sama masyarakat mendukung
pemerintah dalam upaya mengentaskan persoalan sampah dengan cara ambil bagian
dalam membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan.
1 comments
Playing free of charge will permit you to refine this strategy, before risking any of your actual cash. Mansion Casino is another well-known UK-based on-line on 바카라 사이트 line on line casino that luckily accepts Canadian players. The website is secure, the model is well-established within the online enjoying in} business, and the person interface is simple however trendy.
ReplyDelete