Bedanya Idealisme dan Materialisme dalam Theses on Feuerbach
ilustrasi gambar: kobo.com
Oleh: MHD Zakiul Fikri
"Feuerbach, dalam pandangan Marx, terjebak dalam kesesatan generalisasi yang menganalisis satu bentuk masyarakat tertentu dan mengambil kesimpulan bahwa sentimen keagamaan bukanlah merupakan produk sosial. Melain hal yang terjadi secara alamiah. Sementara Marx dengan tegas berpandangan bahwa agama adalah produksi dari pikiran manusia."
Esai Karl Marx tentang Theses on Feuerbach ini diambil dari buku
yang berjudul The Marx-Engels Reader yang diedit oleh Robert C. Tucker. Theses
on Feuerbach sendiri merupakan kritik Karl Marx terhadap pandangan
materialisme Feuerbach. Marx mengkritik Feuerbach yang memahami benda,
realitas, pancaindera sebagai bentuk kontemplasi objektif yang terpisah dari aktivitas
praktis subjektif. Atau tepatnya, bagi Marx, Feuerbach masih merupakan perpanjangan dari penganut idealisme Hegel. Karenanya, dalam The Essence of Christianity,
Feuerbach menganggap sikap teoritis sebagai satu-satunya sikap manusia yang
sejati. Ia tidak memahami pentingya ‘revolusioner’, ‘kritis-praktis’.
Bagi Marx, perselisihan atas realitas atau non-realitas pemikiran yang
terisolasi dari praktik merupakan, murni, pertanyaan skolastik. Marx melangkah
jauh dari pertikaian skolastik itu. Sebab menurutnya perubahan keadaan yang
terjadi pada individu, dari inferior ke superior, dapat diterima secara
rasional sebagai praktek revolusioner.
Meskipun kemudian Feuerbach beralih dari pendekatan-pendekatan
abstraknya kepada kontemplasi pancaindera. Tapi, menurut Marx, Feuerbach tidak
menganggap pancaindera sebagai aktivitas praktis yang utama. Kritik Marx selanjutnya
adalah berkenaan dengan pandangan Feuerbach terhadap sentimen agama. Feuerbach,
dalam pandangan Marx, terjebak dalam kesesatan generalisasi yang menganalisis
satu bentuk masyarakat tertentu dan mengambil kesimpulan bahwa sentimen
keagamaan bukanlah merupakan produk sosial. Melain hal yang terjadi secara
alamiah. Sementara Marx dengan tegas berpandangan bahwa agama adalah produksi dari pikiran manusia.
Pada poin ke delapan dalam Theses on Feuerbach, Marx
menekankan bahwa
semua kehidupan sosial pada dasarnya praktis. Semua misteri yang mengarahkan
teori ke mistisisme menemukan solusi rasional mereka dalam praktik manusia dan
dalam pemahaman praktik. Dalam alam pikiran seorang Karl Marx, inti dari semuanya
adalah perubahan dan tindakan praktis yang dalam istilah Marx disebut sebagai tindakan
revolusioner adalah sebab dari perubahan tersebut. Para filsuf hanya
menafsirkan dunia, dengan berbagai cara; intinya adalah mengubahnya, kata Marx
pada bagian akhir dari tulisan ini.
Terakhir, memang harus diakui bahwasanya meskipun Theses on Feuerbach ditulis dalam catatan singkat
tetapi diuraikan dalam bahasa yang tidak mudah untuk dipahami.
0 comments